Saat ini, teknologi memegang peranan penting dalam memerangi perubahan iklim. Salah satunya dengan pemanfaataan teknologi ramah lingkungan yang mampu mengurangi konsumsi energi dengan mengganti sumber daya konvensional seperti bahan bakar fosil. Salah satu penerapan teknologi ramah lingkungan yang sedang marak diperbincangkan adalah konsep Data Center hemat energi dan ramah lingkungan.
Setiap perusahaan di era digital sekarang ini pasti membutuhkan Data Center. Dan seperti yang kita ini ketahui bersama data center mengkonsumsi energi dalam jumlah yang sangat besar. Berdasarkan data dari Natural Resources Defense Council (NRDC), di Amerika Serikat saja, pada tahun 2013, data center mengkonsumsi listrik sekitar 91 miliar kWh, atau sama dengan output dari 34 pembangkit listrik tenaga batu bara skala besar (500 megawatt) dalam setahun. Dan konsumsi energi pada data center ini pun diprediksi meningkat menjadi 140 miliar kWh per tahun pada 2020 atau meningkat sekitar 53%.
NetApp salah satu penyedia layanan dalam bidang penyimpanan dan pengelolaan data menawarkan sebuah solusi bagi perusahaan dalam membangun data center hemat energi dan ramah lingkungan (green data center). NetApp menerapkan fitur efisiensi energi pada pendinginan ruangan dengan memanfaatkan udara luar ruangan (free cooling) sebagai pendingin data center, bukan menggunakan air conditioning (paid cooling). Selain itu, NetApp juga menerapkan sistem cold-aisle containment yang menggunakan kontrol tekanan aliran udara untuk proses pendingan.
Hal ini dapat mengurangi konsumsi energi yang dihasilkan oleh kipas sehingga mampu memberikan dua manfaat. Pertama, personil dapat memindahkan data center tanpa perlu mengatur kembali keseimbangan sistem suplai udara. Kedua, kabinet data center juga dapat dikonfigurasi untuk densitas daya tinggi yang ekstrim sehingga mampu mengurangi footprint fasilitas secara keseluruhan.
Melalui penerapan green data center ini, NetApp memprediksi mampu menghemat 7,3 juta dolar biaya listrik dan mengurangi emisi karbondioksida sebanyak 93.000 ton setahun atau setara dengan menghilangkan 15,400 mobil dari jalanan.
Ana Sopia, Country Manager NetApp Indonesia dalam keterangannya mengungkapkan bahwa di Indonesia sendiri, green data center sudah mulai diterapkan oleh perusahaan-perusahaan berbasis TI. Penerapan green data center memang sudah selayaknya dipertimbangkan mengingat pesatnya pertumbuhan data akibat gencarnya digitalisasi dan penggunaan IoT.
“Memang investasi pembangunan fasilitas ramah lingkungan memakan biaya lebih mahal. Namun, sebenarnya fasilitas ini akan menghasilkan OPEX lebih rendah, sehingga selain menghemat energy, juga efisien secara biaya,” pungkas Ana.
Sumber: arenalte.com
- - -
SentraColo - Solution For Your Data Center